Dzikir Pagi dan Petang Beserta Faedahnya Berdasarkan Sunnah Rasul

Dzikir Pagi dan Petang Beserta Faedahnya Berdasarkan Sunnah Rasul

-shallallahu ‘alaihi wa sallam-

Dalil-Dalil Umum Disyari’atkannya Dzikir Pagi Dan Petang

Allah -Subhanahu wa Ta’ala- memerintahkan kita untuk berdzikir di waktu pagi dan petang, Dia berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab: 41-42).

Dan Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللهَ تَعَالَى مِنْ صَلاَةِ الْغَدَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ وَلأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللهَ مِنْ صَلاَةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَةً

“Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat Subuh sampai terbit matahari lebih aku sukai daripada memerdekakan empat orang budak dari keturunan Nabi Ismail. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak.”[1]

Adapun dalil-dalil khusus yang menyebutkan lafaz-lafaz bacaan dzikir pagi dan petang akan kami bawakan pada bahasan bacaan dzikir pagi dan petang beserta faedahnya.

Waktu Membaca Dzikir Pagi Dan Petang

Waktu dzikir pagi adalah antara subuh hingga terbit matahari, sedangkan waktu dzikir petang adalah antara Ashar hingga terbenam matahari.[2]

Akan tetapi, apabila seseorang lupa tidak dapat membaca dzikir pagi di waktu tersebut atau ada halangan lainnya, maka ia dapat membacanya setelah terbit matahari. Demikian juga apabila dzikir sore tidak sempat dibaca di waktu tersebut maka dapat dibaca setelah terbenam matahari.[3]

Keutamaan Orang-Orang Yang Berdzikir

Keutamaan dzikir secara umum adalah sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala:

وَالذَّاكِرِينَ اللهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

“…. Laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 35)

Dan Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمُ المَلَائِكَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَن عِنْدَهُ.

“Tidaklah suatu kaum duduk dengan berdzikir kepada Allah ‘azza wa Jalla, melainkan mereka pasti dinaungi oleh para malaikat, dilimpahkan rahmat kepada mereka, diturunkan ketenangan kepada mereka, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan para makhluk yang ada di sisi-Nya.”[4]

Adapun keutamaan dzikir pagi dan petang, di antaranya ada yang memiliki keistimewaan atau faedah khusus yang tidak ada pada bacaan dzikir lainnya. Berikut ini adalah bacaan-bacaan dzikir pagi dan petang disertai dengan faedah-faedahnya sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits-hadits Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, sedangkan bacaan dzikir-dzikir berikut ini yang tidak disebutkan adanya faedah tertentu maka sebenarnya telah memiliki keutamaan dzikir secara umum sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Quran dan Sunnah.

 

 

Bacaan Dzikir Pagi dan Petang[5] Beserta Faedahnya[6]:

 

Membaca ayat al-Kursiy,

(Pagi 1 kali, dan Sore 1 kali)

أَعُوذُ بِاللهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

اَللهُ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَیُّ ٱلۡقَیُّومُۚ لَا تَأۡخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوۡمٌ لَّهُۥ مَا فِی ٱلسَّمَـٰوَ اتِ وَمَا فِی ٱلۡأَرۡضِۗ مَن ذَا ٱلَّذِی یَشۡفَعُ عِندَهُۥۤ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ یَعۡلَمُ مَا بَیۡنَ أَیۡدِیهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡۖ وَلَا یُحِیطُونَ بِشَیۡءٍ مِّنۡ عِلۡمِهِۦۤ إِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرۡسِیُّهُ ٱلسَّمَـٰوَ ا⁠تِ وَٱلۡأَرۡضَۖ وَلَا یَـُٔودُهُۥ حِفۡظُهُمَاۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِیُّ ٱلۡعَظِیمُ

“Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang (berada) dihadapan mereka, dan dibelakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (QS. Al-Baqarah: 255. Ayat ini dinamakan dengan ayat al-kursiy)

Faedahnya:

Dalam suatu hadits disebutkan bahwa barangsiapa yang membaca ayat Al-Kursiy ketika pagi hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga sore hari. Dan barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga pagi hari.”[7]

 

Membaca Surah Al-Ikhlas

(Pagi 3 kali, dan Sore 3 kali) [8]

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.

قُلۡ هُوَ اللهِ أَحَدٌ ۝  اللهُ ٱلصَّمَدُ ۝  لَمۡ یَلِدۡ وَلَمۡ یُولَدۡ ۝  وَلَمۡ یَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ ۝

“Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.’” (QS. Al-Ikhlash: 1-4).

Faedahnya:

Di dalam beberapa riwayat hadits disebutkan bahwa surah Al-Ikhash sebanding dengan sepertiga Al Qur`an,[9] dan menjadi penyebab masuk surga bagi yang membacanya dengan benar.[10]

 

Membaca Surah Al-Falaq

(Pagi 3 kali, dan Sore 3 kali) [11]

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.

قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلۡفَلَقِ ۝  مِن شَرِّ مَا خَلَقَ ۝  وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ۝  وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّـٰثَـٰتِ فِی ٱلۡعُقَدِ ۝  وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ۝

“Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai (waktu) Shubuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Serta dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”‘ (QS. Al-Falaq: 1-5).

 

Membaca Surah An-Naas

(Pagi 3 kali, dan Sore 3 kali)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ ۝  مَلِكِ ٱلنَّاسِ ۝  إِلَـٰهِ ٱلنَّاسِ ۝  مِن شَرِّ ٱلۡوَسۡوَاسِ ٱلۡخَنَّاسِ ۝  ٱلَّذِی یُوَسۡوِسُ فِی صُدُورِ ٱلنَّاسِ ۝  مِنَ ٱلۡجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ ۝ 

“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan (Ilah) manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.’” (QS. An-Naas: 1-6)

Faedah Membaca Surah Al-ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas:

Beberapa riwayat hadits menyebutkan bahwa barangsiapa membaca surah Al-ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas setiap pagi dan sore hari, maka (tiga surah tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu; yakni mencegahnya dari berbagai kejahatan. [12]

Pagi Hari Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Pagi 1 Kali)[13]:

Ketika pagi, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- membaca:

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ ِللهِ ، وَالْحَمْدُ ِللهِ ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُۥ لاَ شَرِيْكَ لَهُۥ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هٰذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُۥ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هٰذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُۥ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

”Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur.”

 

Sore Hari Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Sore 1 Kali)[14]:

Dan ketika sore, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- membaca:

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ ِللهِ، وَالْحَمْدُ ِللهِ ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُۥ لاَ شَرِيْكَ لَهُۥ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هٰذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هٰذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

“Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah. Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur.”

 

Pagi Hari Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Pagi 1 kali)[15]:

Ketika pagi, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- membaca:

اَللّٰهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ .

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”

 

Sore Hari Membaca Dzikir Berikut ini,

(Sore 1 kali)[16]:

Ketika sore, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- membaca dzikir:

اَللّٰهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ.

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua makhluk).” (Dibaca sore 1 kali)

 

Pagi dan Sore Hari Membaca Sayyidul Istighfar,

(Pagi 1 kali, dan Sore 1 kali):

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ .

“Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa) yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Faedahnya:

Dalam suatu hadits disebutkan bahwa barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu pagi lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli Surga. Dan barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu sore lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli Surga.”[17] Dzikir ini dinamakan Sayyidul Istighfar (Penghulu Istighfar) karena keutamaannya dan derajatnya melebihi keutamaan lafaz-lafaz istighfar lainnya.[18]

 

Pagi dan Sore Hari Membaca Dzikir Berikut ini,

(Pagi 3 kali, dan Sore 3 kali) [19]:

اَللّٰهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللّٰهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللّٰهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ.

“Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau.”

 

Pagi dan Sore Hari Membaca Dzikir Berikut ini,

(Pagi 1 kali, dan Sore 1 kali) [20]:

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللّٰهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ .

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkan-lah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (aku berlindung dari dibenamkan ke dalam bumi).”

Faedahnya:

Ketika pagi dan sore, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak pernah meninggalkan membaca dzikir tersebut.[21]

 

Pagi dan Sore Hari Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Pagi 1 kali, dan Sore 1 kali):

اَللّٰهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.

“Ya Allah Yang Mahamengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb atas segala sesuatu dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syaitan dan ajakannya menyekutukan Allah (aku berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya.”

Faedahnya:

Selain dibaca pada waktu pagi dan petang, dzikir ini pun disunnahkan dibaca ketika hendak tidur.[22]

 

Pagi dan Sore Hari Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Pagi 3 kali, dan sore 3 kali):

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهٖ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ .

“Dengan Menyebut Nama Allah, yang dengan Nama-Nya tidak ada satupun yang membahayakan, baik di bumi maupun dilangit. Dia-lah Yang Mahamendengar dan Maha mengetahui.”

Faedahnya:

Dalam suatu hadits disebutkan bahwa barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang akan membahayakan dirinya.[23]

 

Pagi dan Sore Hari Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Pagi 3 kali dan sore 3 kali):

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا.

“Aku rela (ridha) Allah sebagai Rabb-ku (untukku dan orang lain), Islam sebagai agamaku dan Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam- sebagai Nabiku (yang diutus oleh Allah).”

Faedahnya:

Dalam beberapa riwayat hadits disebutkan bahwa barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore, maka Allah pasti akan memberikan keridhaan-Nya kepadanya pada hari Kiamat.[24] Dan orang yang tulus dalam membacanya maka akan merasakan manisnya iman[25] serta wajib baginya mendapatkan surga.[26]

 

Pagi dan Sore Hari Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Pagi 1 kali dan sore 1 kali) [27]:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُۥ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ.

“Wahai Rabb Yang Maha hidup, Wahai Rabb Yang Maha berdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu) dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan (urusanku) kepada diriku sendiri meskipun hanya sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”

 

Pagi Hari Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Pagi 1 kali) [28]:

أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ .

“Di waktu pagi kami berada diatas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kami Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.”

Sore Hari Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Sore 1 kali):

Dan ketika sore, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- membaca:

أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ .

“Di waktu sore kami berada diatas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang yang musyrik.”

 

Pagi dan Sore Hari Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Pagi 10 kali dan Sore 10 kali ([29]), atau bisa dibaca Pagi 1 kali dan Sore 1 kali)[30]:

لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُۥ لاَ شَرِيْكَ لَهُۥ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Faedahnya:

Dalam suatu hadits disebutkan bahwa barangsiapa membacanya sebanyak 1 kali di pagi hari; maka ia diberi pahala seperti memerdekakan seorang budak dari keturunan Nabi Ismail -alaihis salam-, ditulis baginya sepuluh kebaikan (pahala), dihapuskan 10 kejelekkan (dosa)nya, diangkat derajatnya sepuluh tingkatan, mendapat perlindungan pada hari itu hingga sore hari.[31] Adapun jika membacanya sebanyak 10 kali di pagi hari; maka baginya ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, mendapat (pahala) seperti memerdekakan seorang budak, mendapat perlindungan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu. [32] Dan demikian juga bila dibaca sore hari maka akan mendapatkan faedah-faedah seperti itu sampai datangnya waktu pagi.[33]

 

Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Pagi 100 kali, dan Sore 100 kali):

لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُۥ لاَ شَرِيْكَ لَهُۥ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ .

“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu.”

Faedahnya:

Dalam suatu hadits disebutkan bahwa barangsiapa membacanya sebanyak 100 kali dalam sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, mendapat perlindungan dari setan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu.[34] Penjelasan: Dalam riwayat an-Nasa-i (‘Amalul Yaum wal Lailah no. 580) dan Ibnus Sunni no. 75 dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya dengan lafadz: “Barangsiapa membaca 100 kali pada pagi hari dan 100 kali pada sore Hari.” Jadi, -yang paling utama dalam membaca dzikir ini- adalah dibaca 100 kali di waktu pagi dan 100 kali diwaktu sore.[35]

 

Pagi Hari Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Pagi 3 kali) [36]:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهٖ عَدَدَ خَلْقِهٖ ، وَرِضَا نَفْسِهٖ ، وَزِنَةَ عَرْشِهٖ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهٖ .

“Mahasuci Allah, aku memuji-Nya sebanyak bilangan makhluk-Nya, Mahasuci Allah sesuai ke-ridhaan-Nya, Mahasuci seberat timbangan ‘Arsy-Nya, dan Mahasuci sebanyak tinta (yang menulis) kalimat-Nya.”

Faedahnya:

Apabila dzikir ini dibaca 3 kali maka dapat menyaingi bacaan dzikir lain yang dibaca terus menerus selama dari mulai setelah shalat subuh sampai waktu dhuha.[37]

 

Pagi Hari Membaca Dzikir berikut ini,

(Pagi 1 kali) [38]:

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amalan yang diterima.”

 

Pagi dan Sore Hari Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Pagi 100 kali, dan Sore 100 kali)[39]:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهٖ .

“Mahasuci Allah, aku memuji-Nya.”

Faedahnya:

Dalam suatu hadits disebutkan bahwa barangsiapa membacanya 100 kali dalam sehari maka akan dihapuskan dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.[40]

 

Setiap Hari Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Dibaca 100 kali dalam sehari) [41]:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ .

“Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.”

Faedahnya:

Dalam suatu hadits disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ .

(Yang artinya: Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, Yang tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Dia, Yang Maha hidup lagi Maha berdiri sendiri dan aku bertaubat kepada-Nya.) Maka Allah akan mengampuni dosanya meskipun ia pernah lari dari medan perang[42].”[43]

 

Sore Hari Membaca Dzikir Berikut Ini,

(Sore 3 kali) [44]:

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ .

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan sesuatu yang diciptakan-Nya.”

Faedahnya:

Dalam suatu hadits disebutkan bahwa barangsiapa membacanya 3 kali di sore hari maka tidak akan dibahayakan oleh sengatan hewan berbisa pada malam hari itu.[45] Dan barangsiapa membacanya ketika singgah di suatu tempat maka tidak akan ada yang membahayakannya sampai ia pergi dari tempat tersebut.[46]

 

~***~

Disusun kembali oleh: Mochammad Hilman Al Fiqhy, M.A.

Download Gratis dalam bentuk PDF, klik di link:

https://drive.google.com/file/d/1tlHE_ky1kKIL5sn07by27E9VzvaoRaEh/view?usp=sharing

~***~

 

 

Buku dan Kitab-kitab Rujukan:

  • Lafazh, urutan, serta rujukkan dzikir-dzikir di buku ini dinukil dari bukusaku: Dzikir Pagi Dan Petang dan Sesudah Shalat Fardhu Menurut Al Quran dan As Sunnah yang Shahih, yang disusun oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir jawas -hafizhahullah-, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafii.
  • Faedah-faedah tambahan dzikir diambil dari kitab:
  • Tuhfatul Akhbaar bi bayaan Jumlah naafi’ah mimma warada fii Al-kitaab wa As-Sunnah min al-Ad’iyah wa Al-Adzkaar, karya Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz.
  • Fiqhul Ad’iyah wa Al-Adzkaar, karya Syaikh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al badr. Cet. 1st. Daarul Imaam Muslim. KSA.
  • Al-Jaami’ul ‘Aam fii Al-Ad’iyah wa al-Adzkaar Al-Muqayyadah bi zamaan au Makaan wa Syai min Fiqhihaa wa Fawaa-idihaa, Karya Syaikh Thariq bin ‘Aathif Al-Hijaazi. Jilid 2nd, Cet. 1st. Daar Al-Islam.

 

=======

CATATAN KAKI:

[1]  HR. Abu Dawud no. 3667. Lihat Shahiih Abi Dawud 11/698 no. 3114 – Misykaatul Mashaabiih no. 970. Hadits hasan.

[2] Lihat penjelasan Imam Ibnul Qayyim dalam Shahiih al-Waabilish Shayyib, hal. 165-166

[3]  Fiqhul Ad’iyah wa Al-Adzkaar, karya Syaikh Abdur Razzaq, hal. 463-464.

[4]  HR. Muslim no. 2700

[5] Lafazh, urutan, serta rujukkan dzikir-dzikir di buku ini dinukil dari buku Dzikir Pagi Dan Petang dan Sesudah Shalat Fardhu Menurut Al Quran dan As Sunnah yang Shahih, yang disusun oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir jawas.

[6] Faedah dan catatan tambahannya kami nukil dari kitab-kitab lain yang kami sebutkan di daftar rujukkan pada halaman akhir buku saku ini.

[7]  Lihat Mustadrak Al-Hakim 1/562, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/418 no. 662, shahih.

[8]  HR. Abu Dawud no. 5082, an-Nasa-i VIII/250 dan at-Tirmidzi no. 3575, Ahmad V/312, Shahiih at-Tirmidzi no. 2829, Tuhfatul Ahwadzi no. 3646, Shahiihut Targhiib wa at-Tarhiib 1/411 no. 649, hasan shahih

[9]   HR Muslim, 1/556, no. 811; Ahmad, 6/442, no. 27535; dan lain-lain.

[10]  Shahiihut Targhib wa at-Tarhib (2/196 no. 1478)

[11]  Shahiihut Targhiib wa at-Tarhiib 1/411 no. 649, hasan shahih.

[12]  HR. Abu Dawud no. 5082, Shahiih Abu Dawud no. 4241, Annasa-i VIII 250 dan At-Tirmizi no. 3575 , At-Tarmidzi berkata “Hadits ini hasan shahih” Ahmad V/312, dari Abdullah bin Khubaib radhiyallahu ‘anhu. Shahiih at-Tirmidzi no. 2829, Tuhfatul Ahwadzi no. 3646, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/411 no. 649, hasan shahih).

[13]  HR. Muslim no. 2723 (75), Abu Dawud no. 5071, dan at-Tirmidzi 3390, shahih dari Abdullah Ibnu Mas’ud.

[14] Idem

[15]  HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1199, lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, at-Tirmidzi no. 3391, Abu Dawud no. 5068, Ahmad 11/354, Ibnu Majah no. 3868, Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu. Shahiih al-Adabil Mufrad no. 911, shahih. Lihat pula Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 262.

[16] Idem.

[17]  HR. Al-Bukhari no. 6306, 6323, Ahmad IV/122-125, an-Nasa-i VIII/279-280) dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu.

[18]  Fiqhul Ad’iyah wa Al-Adzkaar, 113.

[19]  HR. Al-Bukhari dalam Shahiib al-Adabil Mufrad no. 701, Abu Dawud no. 5090, Ahmad V/42, hasan. Lihat Shahiih Al-Adabil Mufrad no.539

[20]  HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1200, Abu Dawud no. 5074, An-Nasa-i VIII / 282, Ibnu Majah no. 3871, al-Hakim 1/517-518, dan lainnya dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhumaa. Lihat Shahiih al-Adabul Mufrad no. 912, shahih

[21]  Ibid.

[22]  Nabi bersabda kepada Abu Bakar ash-Shiddiq: “Ucapkanlah pagi dan petang dan apabila engkau hendak tidur.” HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad 1202, at-Tirmidzi no.3392 dan Abu Daud no. 5067,Lihat Shahih At- Tirmidzi no. 2798, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 914, shahih. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2753

[23]  HR. At-Tirmidzi no. 3388, Abu Dawud no. 5088, Ibnu Majah no. 3869, al-Hakim 1/514, Dan Ahmad no. 446 dan 474, Tahqiq Ahmad Syakir. Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, lihat Shahiih Ibni Majah no. 3120, al-Hakim 1/513, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 513, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 655, sanad-nya shahih.

[24]  HR. Ahmad IV/337, Abu Dawud no. 5072, at-Tirmidzi no. 3389, Ibnu Majah no. 3870, an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni no. 68, dishahihkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak 1/518 dan disetujui oleh Imam adz-Dzahabi, hasan. Lihat Shahiih At Targhiib wat Tarhiib I/415 no. 657, Shahiih At Targhiib wat Tarhiib al-Waabilish Shayyib hal. 170, Zaadul Ma’aad II/372, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2686.

[25]  HR. Muslim no. 34

[26]  HR. Muslim no. 1884

[27]  HR. An-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 575, dan al-Hakim 1/545, lihat Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/417 no. 661, Ash-shahiihah no. 227, hasan, dari Anas radhiyallahu ‘anhu

[28]  HR. Ahmad III/406, 407, ad-Darimi II/292 dan Ibnus Sunni dalam Amalul Yaum wol Lailah no. 34, Misykaatul Mashaabiih no. 2415, Shahiihal-Jaami’ish Shaghiir no. 4674, shahih.

[29]  HR. Muslim no. 2693, Ahmad V/420, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 113 dan 114, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/416 no. 660, shaahih.

[30]  HR. Abu Dawud no. 5077, Ibnu Majah no. 3867, dari Ab ‘Ayyasy Azzurraqy radhiyallahu ‘anhu, Shahiih Jaami’ish Shaghiir no. 6418, Misykaatul Mashaabiih no. 2395, Shahiih at-Targhiib 1/414 no. 656, shahih.

[31]  HR. Bukhari dalam Taariikh Al-Kabiir 3/381, dan HR. Abu Dawud no. 5077.

[32]  HR. Ahmad no. 8502

[33]  Ibid.

[34]  HR. Al-Bukhari no. 3293 dan 6403, Muslim IV/2071 no. 2691 (28), at-Tirmidzi no. 3468, Ibnu Majah no. 3798, dari Sahabat Abu Hurairah.

[35]  Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2762

[36]  HR. Muslim no. 2726. Syarah Muslim XVII/44. Dari Juwairiyah binti al- Harits radhiyallahu ‘anhuma

[37]  Ibid.

[38]  HR. Ibnu Majah no. 925, Shahiih Ibni Majah 1/152 no. 753 Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 54,110, dan Ahmad VI / 294, 305, 318, 322. Dari Ummu Salamah, shahih.

[39]  HR. Muslim no. 2691 dan no. 2692, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Syarah Muslim XVII / 17-18, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 653. Jumlah yang terbanyak dari dzikir-dzikir Nabi adalah seratus di waktu pagi dan seratus di waktu sore. Adapun riwayat yang menyebutkan sampai seribu adalah munkar, karena haditsnya dha’if. (Silsilah al-Ahaadiits adh-Dha-’iifah no. 5296).

[40]  HR. Al-Bukhari no. 6405, Muslim IV/2071 no. 2691 (28), at-Tirmidzi no. 3468, Ibnu Majah no. 3812, dari Sahabat Abu Hurairah.

[41]  HR. Al-Bukhari/ Fat-hul Baari XI/101 dan Muslim no.2702

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ:قَالَ رَسُو لُ اللهِ صلي الله عليه وسلم : يَااَيُّهَا النَّسُ، تُوبُوا إِلَيْ اللهِ. فَإِنِّيْ اَتُوبُ فِيْ الْيَومِ إِلَيْهِ مِانَةً مَرَّةٍ

    Dari Ibnu ‘Umar ia berkata: “Rasulullah  bersabda: ‘Wahai manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya dalam sehari seratus kali.’” HR. Muslim no. 2702 (42).

     Dalam riwayat lain dari Agharr al-Muzani, Rasulullah  bersabda:

إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِيْ وَإِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ

     “Sesungguhnya hatiku terkadang lupa, dan sesungguhnya aku istighfar (minta ampun) kepada Allah dalam sehari seratus kali.” (HR. Muslim no. 2702 (41)

     Ayat yang menganjurkan istighfar dan taubat di antaranya: (QS. Huud: 3), (QS. An-Nuur: 31), (QS. At-Tahriim: 8) dan lain-lain.

[42] Lari (kabur) dari medan perang ketika jihad adalah termasuk dosa besar yang diancam dengan neraka Jahanam, kecuali untuk strategi. Sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surah Al-Anfal ayat 15 -16.

[43] HR. Abu Dawud no. 1517, at-Tirmidzi no. 3577 dan al-Hakim I/511. Lihat Shahiih at-Tirmidzi III/282 no. 2381.

[44]  HR. Ahmad 11/290, an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 596, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/412 no. 652, Shahiih al-Jaami ‘ish Shaghiir no. 6427

[45]  HR. Tirmidzi no.3966, dan Ahmad no. 7838

[46]  HR. Muslim no. 2708

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: