Anak-anak Harus Diajarkan Kisah Kehebatan Para Pejuang Islam Sebagaimana Mereka Diajarkan Al-Quran

Kurikulum yang tidak lepas dari pendidikan anak-anak kaum Muslimin generasi Salaf adalah pelajaran Al-Quran. Namun ketahuilah! bahwa disamping mereka diajarkan Al-Quran, ternyata ada suatu pelajaran penting lain yang karena sangat pentingnya maka pelajaran tersebut diajarakan sebagaimana diajarkannya pelajaran Al-Quran!

Zainal ‘Abidin Ali bin Husain bin Ali -rahimahumullah- berkata:

كنا نُعلَّم مغازي النبيّ – صلى الله عليه وسلم – وسراياه، كما نُعَلَّم السورة من القرآن . ( الجامع لأخلاق الراوي واداب السامع، 2/195)

“Dahulu kami diajari tentang Maghaazi (sejarah kejadian peperangan Rasulullah) dan Saraayaah-nya (sejarah pasukan yang diutus Rasulullah) sebagaimana halnya kami diajari suatu surah Al-Quran.” (Al-Jaami Li Akhlaaq Ar-Raawi, 2/195)

Betapa pentingnya pelajaran ilmu sejarah tersebut sehingga ilmu tersebut diajarkan secara turun temurun pada generasi Salaf, dan mereka mewanti-wanti agar menjaga ilmu tersebut.

Cucu dari seorang sahabat Nabi yang mulia, Sa’ad bin Abi Waqqash -radhiallahu ‘anhu-, yang bernama Ismail bin Muhammad -rahimahullah- berkisah:

كان أبي يعلمنا المغازي، ويعُدّها علينا، وسراياه، ويقول: يا بنيّ هٰذه ماٰثر اٰبائكم، فلا تضيعوا ذكرها

“Dahulu Ayahku mengajarkanku Maghaazi dan Sarayaa; bahkan ia menghitungnya kepada kami, dan Ia mengatakan: ‘Wahai anakku, itu semua merupakan kemuliaan peninggalan bapak-bapak kalian maka janganlah kalian lalai dari menyebut-nyebutnya!” (Al-Jaami Li Akhlaaq Ar-Raawi, 2/195)

Pelajaran sejarah peperangan tersebut ternyata akan berimbas pada tumbuhnya pemahaman pada ilmu-ilmu penting lainnya sehingga dengan itu anak-anak akan memiliki bekal dan pijakan pondasi yang kokoh untuk meraih kesuksesan di dunia dan di akhirat.

Az-Zuhri -rahimahullah- menyatakan bahwa:

في علم المغازي علم الآخرة والدّنيا

“Di dalam ilmu Maghaazii (sejarah kejadian peperangan Rasulullah) terdapat ilmu akhirat dan ilmu dunia.” (Al-Jaami Li Akhlaaq Ar-Raawi, 2/195)

Begitulah pentingnya pelajaran sejarah yang padanya dikisahkan tentang keteguhan, kehebatan, dan perjuangan orang-orang shalih terdahulu agar menjadi teladan bagi genarasi selanjutnya sehingga mereka memiliki figur yang tepat dan idiola yang nyata yang terbukti telah menorehkan prestasi kemenangan yang gemilang di dunia serta telah mendapat janji kemuliaan di akhirat; maka dengan teladan seperti itulah, hati mereka akan menjadi teguh dalam berjuang menghadapi ujian dalam kehidupan ini.

Oleh karena itu, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun diberi wahyu tentang kisah-kisah para Rasul terdahulu sehingga dengan itulah menjadi salah satu sebab teguhnya hati beliau saat berjuang dalam mendakwahkan Islam.

Allah Ta’ala berfirman:

وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَۚ

“Dan semua kisah dari Rasul-rasul itu Kami ceritakan kepadamu, yaitu kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu.” (QS. Hud: 120)

Tentunya, meneladani dan meniru orang-orang mulia merupakan suatu kemuliaan yang hakiki.

Dari sini, dapat kita sadari bahwa di zaman yang penuh dengan gelombang pengaruh tontonan publik figur yang merusak generasi muslim, maka sudah menjadi keharusan adanya sebagian kaum muslimin yang kreatif yang turut gencar menyaingi dampak buruk tersebut dengan melalui memproduksi tontonan atau bacaan yang berisi konten yang kreatif dan mutakhir serta canggih tentang kisah-kisah kehebatan dan kemuliaan para Nabi dan Rasul serta para pahlawan Islam, tentunya harus dengan bimbingan para ustadz yang bermanhaj Salaf. Karena sangat sukar melarang anak-anak kita apabila tidak disertai dengan solusi yang dapat menjadi pengganti tontonan dan figuritas yang merusak tersebut.

Adapun para orang tua, maka hendaklah mengajarkan atau memfasilitasi dan mengkodisikan anak-anak agar mereka mendapatkan dan akrab dengan kisah-kisah para pejuang Islam, baik itu tentang para Nabi dan Rasul ataupun orang-orang shalih lainnya. Hal itu bisa dengan buku-buku yang menarik, aplikasi yang mendidik, acara tontonan yang Islami, dan lain sebagainya.

Baca juga: Krisis Figuritas Anak-anak Kaum Muslimin Masa Kini; dan

Sekilas Gambaran Pendidikan Anak-anak Pada masa Salafush Shalih

 

===

Ditulis Oleh Mochammad Hilman Al Fiqhy

Selasa, 7 Shafar 1443 H / 14 September 2021 M

Artikel-artikel lainnya tentang pendidikan Islam dapat dibaca di link ini: https://sabiluna.net/category/pendidikan-islam/

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: