Hubungan Akan Abadi Apabila Karena Allah

Allah Ta’ala mengabarkan kepada kita:

ٱلۡأَخِلَّآءُ يَوۡمَئِذِۭ بَعۡضُهُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلۡمُتَّقِينَ

“Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa.”

-Surat Az-Zukhruf, Ayat 67

Imam Ibnu Katsir -rahimahullah- tatkala manfsirkan ayat tersebut bertutur: “Semua ikatan persahabatan yang bukan karena Allah pada hari kiamat akan berbalik menjadi permusuhan kecuali yang berdasarkan karena Allah!”

Demikianlah, ketika cinta kita kepada pasangan kita dilandasi dengan ketaqwaan kepada Allah Ta’ala maka kelak kita akan diseru:

ٱدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ أَنتُمۡ وَأَزۡوَٰجُكُمۡ تُحۡبَرُونَ

“Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan pasanganmu akan digembirakan.”

-Surat Az-Zukhruf, Ayat 70

Bahkan, ikatan kekerabatan tatkala dibangun di atas keimanan maka tak akan terputus oleh kematian. Karena kelak pun akan kembali dikumpulkan dalam kenikmatan abadi. Allah telah mengabarkan:

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱتَّبَعَتۡهُمۡ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلۡحَقۡنَا بِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَمَآ أَلَتۡنَٰهُم مِّنۡ عَمَلِهِم مِّن شَيۡءٖۚ كُلُّ ٱمۡرِيِٕۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٞ

“Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.”

-Surat Ath-Thur, Ayat 21-

Maka cinta yang benar, cinta karena Allah, merupakan cinta kepada orang yang berhak untuk dicintai,tidak akan pernah sirna dan akan tetap bersemi selamanya, walau belum pernah berjumpa, namun pasti kelak akan dipertemukan. Di alam yang tidak lagi ada kegundahan dan rasa sakit.

Anas Bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata:

فَمَا فَرِحْنَا بِشَيْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِيٍّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ، فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَأَرْجُو أَنْ أَكُوْنَ مَعَهُمْ بِِحُبِّيْ إِيَّاهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ

“Kami tidak pernah gembira karena sesuatu apapun sebagaimana kegembiraan kami karena mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Engkau bersama yang engkau cintai”. Anas berkata, “Aku mencintai Nabi, Abu Bakar, dan Umar dan aku berharap aku (kelak dikumpulkan) bersama mereka meskipun aku tidak beramal sebagaimana amalan sholeh mereka” (HR Al-Bukhari no 3688 dan Muslim 4/2032).

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: