Pokok-pokok Ilmu Islam Wajib Diketahui oleh Seluruh Muslim, Sesibuk Apapun dan Apapun Profesinya

Dahulu Para sahabat Rasul memiliki peran dan kesibukan perjuangan yang berbeda-beda, namun ternyata mereka pun tetap mempelajari pokok-pokok penting ilmu Syar’i. Berikut ini ada suatu riwayat yang menunjukan kepada hal tersebut.
Abu Shalih Al Asy’ari –rahimahullah- mengabarkan bahwa Abu Abdillah Al Asy’ari –radhiallahu ‘anhu- berkata:
“Rasulullah shalat dengan para sahabatnya kemudian beliau duduk di sekumpulan mereka, lalu datanglah seorang laki-laki, lalu ia pun shalat lalu ia ruku’ dan sujud seperti gagak mematuk dengan cepat! Maka Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
أترون هذا ، من مات على هذا مات على غير ملة محمد ، ينقر صلاته كما ينقر الغراب الدم ، إنما مثل الذي يركع وينقر في سجوده كالجائع لا يأكل إلا التمرة والتمرتين ، فماذا تغنيان عنه ، فأسبغوا الوضوء ، ويل للأعقاب من النار ، أتموا الركوع والسجود
‘Tidakkah kalian melihat orang ini!? Barang siapa yang mati dalam keadaan shalatnya seperti orang ini maka matinya tidak sedang dalam ajaran Nabi Muhammad! Karena orang ini gerakan shalatnya cepat bagaikan burung gagak yang mematuk darah (makanannya)! Orang yang gerakan ruku dan sujud shalatnya seperti gagak yang mematuk makanan maka permisalannya bagaikan orang yang kelaparan lalu memakan satu atau dua biji kurma. Tentu tidak akan mengenyangkannya! Maka, baguskanlah wudhu kalian! Celakalah dengan api neraka bagi tumit kaki yang tidak terbasuh air wudhu! Sempurnakanlah ruku dan sujud kalian!’
Abu Shalih bertanya kepada Abu Abdillah Al Asy’ari: ‘Siapakah yang mengabarkan riwayat hadits tersebut kepadamu?’ maka Abu Abdillah menjawab: ‘Yang mengabarkannya adalah para penglima pasukan perang, yaitu: amru bin ash, khalid bin walid, yazid bin abi sufyan, syarahbil bin hasnah, mereka semua mendengar hadits tersebut dari nabi muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam-.”
(HR. Ibnu Khuzaimah no. 665, dihasankan Al-Albani).
Riwayat Hadits tersebut mengisyaratkan bahwasannya walaupun ada sebagian sahabat Nabi yang memiliki potensi dan kesibukan sebagai panglima militer, tetapi mereka tetap mengetahui dan mempelajari hadits Nabi tentang ilmu-ilmu yang fardhu ‘ain, yaitu ilmu yang wajib dipelajari oleh seluruh muslim, seperti tata cara shalat yang benar.

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: