Apakah Hukum Tidur Setelah Shalat Subuh dan Ashar?
Hal tersebut pernah ditanyakan kepada Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin –rahimahullah-: Syaikh yang terhormat, Saya mendengar dari teman saya bahwa tidur setelah shalat Subuh itu tidak boleh; karena rezeki dibagikan setelah shalat subuh. Apakah pernyataan ini benar? Jazaakumullaah khairan.
======
Syaikh Al Utsaimin –rahimahullah- menjawab:
“Memang yang lebih utama bagi seseorang setelah shalat shubuh adalah menyibukan diri dengan dzikir; membaca (Al Quran), tasbiih (membaca subhanallah), tahliil (membaca Laa ilaaha illallaah), tahmiid (mengucapkan Alhamdulillah), atau yang lain sebagainya yang akan mendekatkan dirinya kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Karena Allah ta’ala berfirman:
وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ (39)
Artinya: ‘….bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam.” (QS. Qaf: 39)
Akan tetapi, apabila seseorang mengantuk berat dan tertidur; maka hal itu tidak apa-apa, dan memang yang seharusnya dilakukan seseorang terkait hal ini adalah tidur apabila dia sangat membutuhkannya; karena badan kita pun memiliki hak yang harus kita berikan, tentunya selama tidur tersebut tidak menghalanginya dari mengerjakan kewajibannya yang lain.
Demikian juga dikatakan terhadap permasalahan tidur pada saat (setelah waktu shalat) ‘ashar: Yang lebih utama kau tidak tidur pada waktu itu dan hendaklah sebelum terbenam Matahari kau menyibukan diri dengan tasbiih dan tahliil, dan dengan ucapan apapun yang akan mendekatkan kepada Allah ‘azza wa jalla. Akan tetapi, apabila rasa kantuk berat mengalahkanmu (sehingga kau tertidur), sedangkan tidak ada lagi waktu lain yang bisa dipergunakan untuk tidur agar badanmu bisa beristirahat selain di (setelah waktu shalat) ‘ashar tersebut, maka tidak apa-apa (kau tidur pada waktu tersebut), dan jangan kau perhitungkan terkait perkataan yang tersebar bahwa: tidur di waktu dhuha akan mewariskan kelinglungan dan tidur di waktu ashar akan mengakibatkan kegilaan! Perkataan ini tidak benar! Karena betapa banyak orang-orang yang tertidur setelah (waktu shalat) ashar dan bahkan pada waktu ashar menjelang terbenamnya matahari sedangkan mereka itu justru orang-orang yang paling bagus akalnya.” –selesai nukilan-
Sumber:
-[Fataawaa Nuur ‘alad Darbi, Kaset no. 260].
– http://binothaimeen.net/content/10536
===============
Alih bahasa: Muhammad Hilman Alfiqhy
Pembina Grup WA Kajian Muslimah, Bandung.