Kemuliaan Nagara Saudi Arabia, Negara Pengibar Tauhid

“Bangsa Saudi mengetahui Tauhid lebih baik daripada seluruh bangsa-bangsa Islam lainnya!
Oleh karena itu, kelanggengan negara Saudi beserta persatuan dan keselamatan wilayahnya dari penjajahan kaum Ba’ts (Nasionalis) atau kaum kafir merupakan sesuatu yang sangat bisa dipastikan!”

Demikianlah perkataan Syaikh_Al_Albani -rahimahullah- menegaskan tentang buah dari Tauhid yang telah mendominasi rakyat negara Kerajaan Saudi Arabia.

Adapun Syaikh_Al_Utsaimin –rahimahullah-; Ulama besar Kerajaan Saudi Arabia, ketika menyebutkan secara umum tentang keadaan Negaranya, berkata:
“Kemudian -Alhamdulillah- apabila kita perhatikan negeri kita ini (Saudi) maka; tidak ada bangunan yang dibangun di atas kuburan; tidak ada yang thawaf di kuburan; tidak ada bid’ah-bid’ah Shufiyyah; atau yang lainnya yang dilakukan secara terang-terangan!”
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=DFFhOI6Zh6s )

Salah seorang pendiri Kerajaan Saudi fase III, Raja Abdul Aziz -rahimahullah- tatkala membantah tuduhan sebutan Wahabi yang disematkan padanya, beliau pun menjelaskan asas Negaranya seraya berkata:
“Mereka mengatakan bahwa kami ini adalah Wahabi! Padahal, sebenarnya kami ini adalah Salafiyyun yang menjaga agama kami serta mengikuti Kitabullah (Al-Quran) dan Sunnah RasulNya.Tidak ada hal lain antara kami dan kaum muslimin melainkan Kitabullah ( Al_Quran) dan Sunnah RasulNya!
Benarlah perkataan sang penyair:
‘Andai antara aku dan antara kamu adalah yang memakmurkan# Maka ku tidak perduli bila antara aku dan seluruh dunia adalah kehancuran’
Kami semua ini memang memiliki kekurangan dalam hal agama kami. Namun, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dalam suatu hadits Qudsi, Allah memfirmankan: ‘Wahai hambaku, seandainya kalian tidak berdosa, sungguh akan Aku ciptakan hamba-hamba yang berdosa lalu mereka meminta ampunan maka Aku pun mengampuni mereka.'”
-selesai kutipan-
(Al-Mushaf was Saif, 129)

Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia (Lajnah_Da_imah) ketika ditanya tentang apakah itu Salafiyyah maka mereka menerbitkan fatwa yang isinya:
“Salafiyyah adalah penisbatan kepada Salaf. Sedangkan Salaf adalah para Sahabat Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- serta para Imam pembawa petunjuk yang hidup di tiga generasa awal (umat Islam) yang telah dipersaksikan (kebaikannya) oleh Rasulullah dalam sabda beliau:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ يَجِيءُ أَقْوَامٌ تَسْبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمْ يَمِينَهُ ، وَيَمِينُهُ شَهَادَتَهُ
Artinya: “Sebaik-baik generasi adalah generasiku (para Shahabat), kemudian generasi yang setelahnya, kemudian generasi yang setelahnya. Kemudian akan datang suatu kaum yang mana persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya pun mendahului persaksiannya!” (HR. Ahmad dalam musnadnya, dan Bukhari dan Muslim).

Adapun Salafiyyun adalah bentuk jamak dari kata #Salafi; penisbatan kepada Salaf sebagaimana telah dijelaskan maknanya. Mereka itu adalah yang berjalan meniti manhaj (metode) Salaf yang merupakan para pengikut Kitab Al-Quran dan Sunnah; serta mendakwahkannya dan mengamalkannya. Maka dengan itu, mereka merupakan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Dan hanya kepada Allah meminta petunjuk (taufiq), wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa aalihi wa shahbihi wa sallam.”
-Selesai nukilan-
(Lajnah Da-imah Lil Buhuuts wal Iftaa)

Maha Benar Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah berfirman:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمۡ يَلۡبِسُوٓاْ إِيمَٰنَهُم بِظُلۡمٍ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلۡأَمۡنُ وَهُم مُّهۡتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [QS. Al-An’am: 82]

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: